2.2 PENGETAHUAN
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu melalui mata dan telinga (Notoatmojo, 2003 : 121). Dari hasil pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmojo, 2003 : 121).
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang ( overt behavior). Karena itu dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Notoatmodjo mengungkapkan pendapat Rogers bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru) di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :
1. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek)
2. Interest ( merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Di sini sikap subjek sudah mulai terbentuk
3. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi
4. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus
5. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap tersebut di atas.
Green (1991:150) mengatakan peningkatan pengetahuan mempunyai hubungan yang positif dengan perubahan Variabel perilaku. Pengetahuan dapat diperoleh dari peningkatan pendidikan, karena makin tinggi pendidikan seseorang makin realistis cara berfikirnya serta makin luas ruang lingkup jangkauan berfikirnya (BKKBN.1998:20)
Notoatmodjo (2003:95) mengungkapkan 6 (enam) tingkatan pengetahuan yang terdiri dari :
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (Recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahasan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
3. Aplikasi ( Aplication)
Aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
4. Analisa (Analysis)
Kemampuan menjabarkan materi kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam struktur organisasi tersebut ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesa (Syntesis)
Kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.
6. Evaluasi ( Evaluation)
Kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Pengetahuan bisa didapatkan dengan dua cara yaitu secara formal dan informal. Secara formal pengetahuan bisa didapatkan melalalui pendidikan dibangku sekolah maupun dibangku kuliah. Sedangkan seacra formal pengetahuan dapat diperoleh melalui konsultasi, media cetak, media elektronik, poster dan iklan.
Tingkat Pengetahuan dibagi menjadi tiga bagian :
1) Tinggi
Tinggi diartikan apabila seseorang sudah mampu mengetahui, memahami, mengaplisikan, menganalisis, (menjabarkan materi), dan menghubungkan antara suatu materi dengan materi lain (sintesis), serta kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek (evaluasi). Pengetahuan tinggi dikatakan apabila nilai : 76-100%.
2) Sedang
Pengetahuan sedang diartikan apabila individu kurang mampu untuk mengetahui, memahami, mengaplisikan, menganalisis, serta menghubungkan antara suatu materi dengan materi lain (sintesis), serta kurangnya melakukan penilaian terhadap suatu objek (evaluasi). Pengetahuan sedang diartikan apabila nilai : 60-75%.
3) Rendah
Pengetahuan diartikan apabila individu tidak mampu untuk mengetahui, memahami, mengaplisikan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi suatu materi atau objek lain. Pengetahuan rendah diartikan apabila nilai : < 60% (Notoadmodjo : 2002).