Selasa, 16 Desember 2008

ANEMIA IBU HAMIL

Anemia adalah suatu keadaan seorang ibu hamil dimana kadar Hb < 11 gr %. Menurut Supardiman (1997) anemia merupakan suatu keadaan dimana keadaan hipoksia sebagai akibat kemampuan kapitas pengangkutan oksigen dalam darah berkurang. (Prawirohardjo :2005)
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang bisa terjadi pada siapa saja, umumnya wanita lebih banyak menderita anemia dibanding kaum pria dimana anemia bukan suatu penyakit melainkan menifestasi dari perubahan berbagai sistem dalam tubuh pada kehamilan (Prawiroharjo, 1999 : 499).
Tingkatan anemia dalam kehamilan berdasarkan kadar hemoglobin darah yaitu anemia ringan dengan kadar haemoglobin darah (9-10 gr%), anemia sedang dengan kadar haemoglobin darah ( 7 – 8,9 gr %), anaemia berat dengan kadar haemoglobin darah ( < 7 gr %) (Prawirohardjo, 1999: 453).
Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh yang kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan maupun dalam nifas dan masa selanjutnya. Penyulit yang dapat timbul akibat anemia adalah ; Abortus, Partus prematurus, Partus lama karena inersia Uteri, Perdarahan post partum karena atonia uteri, syok, serta Infeksi baik intra partum maupun post partum.
Faktor– faktor yang mempengaruhi Anemia dalam kehamilan antara lain ; Sosial ekonomi, umur ibu, status gizi, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, serta paritas. (Wirakusumah :1999)